watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MALANGNYA NASIBKU

Hari itu sudah jam 8 malam, dan saya masih
sibuk mengetik proposal boss saya. Belakangan
ini kantor konsultan asing di mana saya bekerja
sebagai sekretaris memang sedang sibuk-
sibuknya. Banyak perusahaan lokal yang
meminta jasa kami dalam mereorganisasi
perusahaan mereka.

Boss saya adalah seorang expatriat warga negara
Perancis. Dia adalah seorang pria bujangan
berusia sekitar 33 tahun yang sangat tampan.
Dandanannya selalu rapi dan wangi. Hampir
semua teman-teman wanita sekantor terpikat
oleh pria ini. Saya sangat beruntung menjadi
sekretarisnya, karena selain boss saya indah
dipandang, dia juga seorang boss yang baik
terhadap bawahannya.

Di sela-sela kesibukan mengetik proposal boss
saya untuk besok hari, sesekali saya layangkan
pandangan ke ruang tengah yang masih
benderang. Di sana terdapat Mr. Maurice (boss
saya), Mrs. Elisabeth dari Philipinnes, Bapak Edwin
dan Mr. Gregory dari England. Rupanya mereka
masih membicarakan rapat untuk besok hari.
Bapak Edwin katanya baru bercerai dengan
istrinya. Heran saya, bagaimana istri tolol itu
dapat meninggalkan sang officer muda yang
sedemikian tampan dan cerdas. Saya sih mau
mau saja menjadi istri pria Sunda itu. Dia
terkadang tersenyum pada saya, tapi saya
menganggap senyuman ramah dari seorang
atasan untuk bawahannya.

Hhmm.., tampan sekali Mr. Maurice malam itu,
Bapak Edwin juga sangat tampan. Kalau Mr.
Gregory sudah tua, apalagi dia berjenggot, bikin
muak saja. Ha ha ha.. Kadang saya suka
membayangkan bercinta dengan Mr. Maurice
sampai suka basah sendiri celana dalam saya.
Beruntung sekali istrinya yang mendapat suami
tampan seperti itu.
Satu jam berlalu, terlihat Mrs. Elisabeth
meninggalkan ruangan untuk pulang. Begitu pula
Mr. Gregory. Tinggal Mr. Maurice dan Bapak
Edwin yang masih terlihat serius berdiskusi.

Proposal yang saya buat pun sudah selesai,
sekarang tinggal menge-print-nya. Sambil
menunggu selesainya hasil print, saya membuka
kancing kemeja. Saya elus-elus sendiri buah dada
saya di balik kemeja biru yang saya pakai hari itu.
Entah kenapa hari itu libido saya meninggi. Saya
pejamkan mata sambil menaikkan kaki saya ke
atas meja dan menyelipkan tangan kanan saya ke
dalam celana dalam. Ah.., enak sekali.
Saya bayangkan Mr. Maurice lah yang sedang
mengusap-usap puting payudara dan klitoris
saya. Ohh.., nikmat sekali. Sesekali saya
masukkan kedua jari ke dalam lubang vagina, dan
saya rasakan kontraksi nikmat dari kedua paha.

Saya pencet-pencet sendiri ujung puting saya
yang menimbulkan saraf-saraf otak saya semakin
meninggi. Saya goyangkan pinggul saya di atas
kursi untuk mengimbangi kenikmatan masturbasi
yang sedang merajai tubuh ini.
Tiba-tiba saya tersadar bahwa printer telah selesai
bekerja, dan saya buka mata untuk melihatnya.
Hati saya terperanjat sekali ketika mendapati Mr.
Maurice dan Bapak Edwin sedang terpana melihat
diri saya. Entah kapan mereka masuk ke dalam
ruangan saya. Ah..! Malu sekali rasanya. Wajah
saya merah membara dan segera saya rapikan
kemeja dan rok pendek saya sambil mengambil
proposal yang baru selesai diprint.

Tiba-tiba Mr. Maurice memeluk dari belakang,
dengan tangannya yang kekar dia berusaha
menolehkan wajah saya. Bibir saya dilumatnya
dengan kasar. Saya tersentak dan berusaha
melawan. Pada saat itu juga Bapak Edwin
memegangi kedua tangan saya, membuat saya
semakin memberontak ketakutan. Saya menjerit
minta tolong, tapi saya sadar bahwa hanya kami
sendiri yang ada di lantai 8 ini. Security ada di hall
bawah tidak akan dapat mendengar jeritan saya.

Mr. Maurice menutupi mulut saya dengan
tangannya, dan dengan bantuan Bapak Edwin,
mereka menyeret saya ke sofa di ruangan Mr.
Maurice. Rontahan saya sia-sia saja. Tangan
Bapak Edwin sedemikian keras memegangi
pergelangan saya, sampai sakit rasanya. Mr.
Maurice kemudian membuka paksa kemeja saya
sampai beberapa kancingnya copot, kemudian
dia menurunkan BH saya, dan tanpa ragu-ragu
melumat puting payudara saya.
Oohh.., saya tidak tahu apa yang saya rasakan.

Antara rasa marah, kesal, benci, juga rasa nikmat
bercampur aduk. Puting saya dipermainkan oleh
lidah bulenya yang lebar dan panas. Ah..,
membuat saya terpejam-pejam menahan
nikmat. Sementara itu mulut saya dicium secara
ganas oleh Pak Edwin.

Pak Edwin kemudian menggunakan kemeja satin
saya untuk mengikat kedua pergelangan tangan
saya di sofa. Jilatan mulut Mr. Maurice sudah
turun sampai ke vagina. Saya meronta-rontakan
kaki saya dengan sepenuh tenaga, namun saya
tidak berdaya melawan desakan tangannya
membuka kedua paha.
Sekarang kedua dengkulnya menindihi kaki saya.
Saya lihat dia mulai membuka celana panjangnya.
Tidak lama kemudian terbukalah batang kemaluan
besar miliknya yang sudah sedemikian tegang
dan memerah. Pak Edwin juga sudah
mengeluarkan penisnya yang panjang dan besar,
dia paksakan senjatanya memasuki mulut saya.

“Pak Edwin..! Jangan Pak..!” saya merintih penuh
iba.
Namun Pak Edwin tidak mendengarkan ocehan
saya. Batang kemaluannya yang besar segera
memenuhi mulut hingga tenggorokan. Agak
susah bernapas jadinya. Pantatnya dimaju-
mundurkan, membuat mulut saya tersedak-
sedak oleh penis panjangnya. Di bagian bawah
saya rasakan sebuah benda tumpul yang besar
dan panas memasuki vagina dengan paksa.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Ouughh..! Besar sekali, agak susah masuknya.
Saya sudah tidak dapat menjerit karena mulut
saya sibuk dengan batang kemaluan Pak Edwin.

Walaupun saya mencoba terus meronta, namun
sebenarnya saya sangat menikmati perbuatan
kasar kedua atasan saya itu. Tangan Mr. Maurice
memegangi paha saya lebar-lebar dan
menancapkan batang besarnya secara cepat dan
berulang-ulang. Saya merintih sakit bercampur
nikmat setiap kali ujung kemaluannya menyentuh
liang peranakan saya.
“Ohh.., oh.. ah..! Ampun Mister.., please stop it..!
You hurt me..!” saya berusaha menjerit di antara
batang kemaluan Pak Edwin yang keluar masuk
mulut saya dengan cepat.
Mereka menikmati posisi itu selama 5 menitan,
kemudian Mr. Maurice mengambil inisiatif untuk
menunggingkan posisi saya. Tangan saya yang
masih terikat di pinggir sofa. Saya agak terpelintir
ketika dengan paksa dia menarik pantat saya
dalam posisi dogie style. Sekali lagi dia
memperkosa dari belakang. Batang
kejantanannya terasa lebih besar dengan posisi
ini.

Tidak terasa vagina saya menjadi basah karena
sebenarnya saya pun menikmati permainan ini.
Mulut saya mulai merintih-rintih nikmat.
“Oh God..! Ssshh..! Ahh..! Ooh..! Sshh..!” desah
saya tidak ragu lagi.
Saya merasakan kenikmatan yang sangat dengan
posisi itu, apalagi Pak Edwin sekarang mengulum
puting payudara saya yang tergantung ke bawah
sambil meremas-remasnya.
Giginya yang rapi sesekali menggigit halus puting
saya, membuat saya serasa di awang-awang.
“Oh Yeaahh.., sshh.. oh..!”
Saya goyang-goyangkan pinggul untuk
mengimbangi hempasan pinggul Mr. Maurice.
Sesekali dia menampar pantat saya yang
menungging ke arahnya dengan keras. Ah..!
Nikmat sekali tamparan itu.

Pak Edwin rupanya tidak sabar ingin merasakan
lubang kenikmatan saya. Dengan kasar dia
membuka ikatan di pergelangan tangan, dan
kemudian Mr. Maurice duduk di sofa. Pak Edwin
mendorong tubuh saya untuk naik ke pangkuan
Mr. Maurice sambil menghadap ke sofa. Sambil
mencekram tengkuk saya, Pak Edwin meraih
vagina saya dari pantat yang membuat saya
dalam posisi menungging. Mr. Maurice di depan
dan Pak Edwin di belakang. Saya hanya
tersanggah oleh kedua dengkul yang terlipat di
atas sofa.
Mereka kemudian memasukkan batang
kemaluannya di vagina dan lubang pantat saya.
“Oohh..!” saya menjerit panjang ketika batang
kemaluan Pak Edwin memasuki lubang pantat
saya dari belakang.
Sakit, tapi saraf-saraf pinggul sangat terangsang
oleh tusukannya. Sementara itu penis Mr. Maurice
sudah kembali memasuki lubang kemaluan saya.
Nikmat sekali rasanya digauli oleh kedua pria ini,
baru sekarang inilah saya rasakan dua batang
kemaluan memasuki tubuh ini sekaligus dari
depan dan belakang.

Mulut Mr. Maurice menghisap-hisap puting
payudara saya dengan kasar sambil terus
menusukkan penis raksasanya. Pak Edwin
menjambak rambut saya dari belakang sambil
terus menghela batang kejantanannya keluar
masuk lubang pantat. Saya meremas rambut
pirang Mr. Maurice karena tidak tahan oleh
kenikmatan yang saya rasakan. Dari mulut saya
keluar desisan-desisan nikmat. Begitu pula saya
dengar deruhan napas pendek dan tidak
beraturan dari Pak Edwin yang membuat saya
juga semakin bernafsu.

Keduanya menggauli saya dengan semakin cepat
dan semakin panas, seperti sedang mengejar
sesuatu. Akhirnya pertahanan kemaluan Mr.
Maurice pecah, dan kedua tangannya menekan
bahu saya ke bawah untuk memaksakan batang
penisnya tetap di dalam liang kewanitaan saya
ketika air maninya keluar. Oooh.., saya
merasakan semprotan air maninya di dalam liang
peranakan saya. Mr. Maurice mengerang kuat
dengan mata terpejam dan merenggut rambut
saya ke kanan dan ke kiri.
Sementara itu Pak Edwin sudah hampir mencapai
puncak kenikmatannya! Helaan pantatnya
semakin cepat, dan akhirnya ditumpahkan air
maninya di dalam pantat saya sambil mengerang
dan mencakari punggung ini. Baru kali ini saya
merasakan semburan sperma di lubang pantat
saya, sungguh nikmat.
Bagian bawah pinggul saya basah kuyup oleh
keringat dan air mani kedua pria tampan itu. Pak
Edwin menghempaskan dirinya di sofa, di sisi Mr.
Maurice yang masih merasakan dirinya berada di
langit ketujuh menikmati orgasmenya. Mereka
kemudian memeluk dan menciumi saya dengan
sangat lembut dan mesra, sambil meminta maaf
atas perbuatan mereka itu. Saya pun mengakui
kepada mereka bahwa saya sebenarnya sangat
menikmati ‘perkosaan’ itu.

Kejadian malam itu tidak berhenti sampai disitu,
karena sejak malam itu kami melakukan
perbuatan ‘two in one’ itu secara berulang-ulang.
Dan saya mulai dijadikan sebagai pemuas dan
sarana pelampiasan nafsu mereka. Herannya
saya menikmatinya hingga sekarang. Liburan
musim panas kemarin, kami menghabiskan satu
minggu di Ubud Bali hanya untuk memuaskan
nafsu birahi kami bertiga. Itulah pengalaman saya
bersama atasan saya di kantor yang berakhir
dengan kegiatan yang berjalan dengan rutin.


Adult | GO HOME | Exit
1/1988
U-ON

inc Powered by Xtgem.com